Tekanan Angin Ban Truk – Bus

Pada kendaraan komersial, perawatan ban harus dipertimbangkan untuk memaksimalkan kinerja ban dan profitabilitas operasi. Khusus untuk kendaraan niaga bermobilitas tinggi dengan kemacetan, baik untuk pengangkutan barang maupun untuk pengangkutan penumpang dalam jumlah banyak. Artinya, perawatan kendaraan niaga seperti truk dan bus membutuhkan pendekatan ekstra dibanding mobil penumpang biasa.
Otomotif Indonesia

PT Hankook Tire Sales Ahmad Juweni, National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) di Indonesia, menjelaskan bahwa kontraktor harus lebih memperhatikan pemilihan dan perawatan ban untuk menekan biaya operasional serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara. memperbaiki. Pemilihan ban berdasarkan kebutuhan operasional yang didukung dengan penggunaan dan perawatan yang tepat akan memaksimalkan performa ban sehingga membantu menekan biaya operasional, kata Ahmad.

Ahmad mengatakan menjaga tekanan ban merupakan salah satu langkah menjaga ban dan berkendara dengan aman. Ban yang tidak memiliki tekanan udara atau terlalu kempes dapat menyebabkan keausan yang tidak merata, kerusakan (inflasi), bahan bakar yang tumpah dan serpihan ban. Di sisi lain, ban yang terkena tekanan angin berlebihan dapat mengurangi traksi dan keausan yang tidak wajar di bagian tengah ban dan rentan pecah akibat benturan. Otomotif Mobil

Setiap ban memiliki tekanan udara maksimum standar yang harus diperhatikan, serta standar maksimum untuk beban yang dapat ditahannya. Pengemudi disarankan untuk menggunakan ban yang memenuhi standar tersebut agar memungkinkan ban berfungsi secara optimal dan terhindar dari risiko kecelakaan.

“Namun kenyataannya, sebagian besar kendaraan membawa beban yang melebihi norma. Jika di beberapa titik Anda dihadapkan pada situasi ini, tekanan angin, sebagai ramalan sementara, seharusnya meningkat dan kecepatan kendaraan harus berkurang. Tinjau kendaraan secara berkala . ” Dalam jangka panjang, jika memang demikian, kontraktor harus mempertimbangkan untuk mengganti ban dengan kapasitas beban standar dan tekanan angin yang lebih tinggi, ”lanjut Ahmad.

Tekanan angin menurun seiring waktu. Oleh karena itu Anda harus secara teratur sekitar 10-14 hari. Beberapa perusahaan telah menerapkan sistem pra-inspeksi sebelum kendaraan meninggalkan garasi, di mana satu-satunya bagian yang harus diperiksa adalah tekanan angin.

Pastikan juga isi katup berfungsi dengan baik dan tidak ada kebocoran. Pastikan tutup klep masih menyala untuk mencegah kerusakan badan klep akibat masuknya butiran / kerikil atau pasir ke dalam klep. “Penutup klep kelihatannya sepele, tapi kalau klep rusak, tekanan angin akan lebih cepat turun dan ban bisa rusak,” jelasnya.

Selain tekanan angin, melacak atau menyesuaikan roda juga bisa menjadi teknik untuk memperpanjang umur ban. Pengaturan roda yang salah akan menyebabkan kemudi tidak stabil dan menyebabkan keausan ban yang tidak normal, yang akan memperpendek umur ban.

Khusus untuk pelacakan kendaraan utilitas, untuk spike, toe / toe atau perbedaan pengaturan antara roda depan dan belakang perlu disesuaikan. Selain itu, pemeriksaan king pin atau keausan besi pada ban depan kanan dan kiri harus dilakukan, karena hal ini dapat mempengaruhi keausan ban dan menjadi tidak rata. Selain itu, perlu juga dilakukan pengecekan keseimbangan pelek, sistem pengereman, dan kondisi bantalan. Otomotif Motor

Tidak ada aturan standar untuk mengatur roda. Jika Anda mengikuti rekomendasi pabrikan, itu harus diikuti setiap enam (6) bulan, atau jika kendaraan telah menempuh jarak 20.000 kilometer, atau jika ada tanda-tanda keausan yang tidak normal dan penanganan yang tidak stabil.

Avril Lavigne Fanpage

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *